Pages

Minggu, 25 Desember 2011

sastra

karya ilmiah

featured

Jumat, 23 Desember 2011

Layanan Konsultasi

Via email : rickykamaluddin@yahoo.com
                rickykamaluddin@gmail.com

Library

Problematika Pendidikan Matematika

Permasalahan Pokok Dalam Pendidikan Matematika dan                
     Alternatif Solusi Untuk Mengatasinya.

Oleh: Ricky Kamaluddin
Jurusan Pendidikan Matematika Upi
 A.      Masalah Pokok Dalam Pendidikan Matematika
Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan.  Banyak permasalahan dan kegiatan dalam hidup yang harus diselesaikan dengan menggunakan ilmu matematika seperti menghitung, mengukur, dan lain-lain. Peran matematika dewasa ini semakin penting, karena banyak informasi yang disampaikan dalam bahasa matematika seperti  tabel, grafik, diagram, dan persamaan. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memahami dan menguasai informasi yang berkembang pesat yaitu dengan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Menyadari pentingnya matematik, maka belajar matematika seharusnya menjadi kebutuhan dan kegiatan yang menyenangkan. Namun pada kenyataannya belajar matematika sering dianggap sesuatu yang menakutkan dan membosankan, hal ini terjadi karena selama ini belajar matematika hanya cenderung berupa menghitung angka yang seolah-olah tidak ada makna dan kaitannya dengan peningkatan kemampuan berfikir untuk memecahkan berbagai persoalan. Padahal dengan belajar matematika, kita dilatih untuk senantiasa berfikir logis dan kritis dalam memecahkan permasalahan, serta dapat melatih kejujuran, ketekunan, dan keuletan.
Namun pada dasarnya terdapat beberapa permasalahan pokok dalam pendidikan matematika disekolah yang kita hadapi saat ini, yaitu : 
1.      Peran matematika tidak dirasa penting oleh siswa.
  1. Siswa enggan belajar matematika.
  2. Guru bersusah payah memotivasi siswa untuk belajar matematika.
4.      Belajar tambahan diluar jam sekolah untuk matematika menjadi wajib.
5.      Orang tua cemas jika anaknya lemah dalam matematika.
6.      Keprofesionalan guru matematika.
7.      Hasil UN Matematika tidak sesuai dengan kenyataannya.
B.       Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya
Permasalahan pendidikan matematika yang terjadi saat ini, pasti terjadi karena ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Saat ini seorang guru lebih tertarik pada SKKD dari pada tujuan awal belajar matematika. Berikut beberapa permasalahanya :
1. Dari aspek dokumen :
  • Sebagian besar guru kurang memahami bahkan tidak memiliki dokumen Standar Isi.
  • Pemahaman guru terhadap Standar Isi sangat beragam.
  • Kepadatan materi dirasakan masih cukup tinggi sehingga tidak tertampung oleh alokasi waktu yang ada.
2. Dari aspek penyusunan program:
  • Guru masih sulit menjabarkan SK dan KD menjadi indikator.
  • Guru belum mampu menyusun silabus pembelajaran.
  • Guru masih sulit menjabarkan SK/KD menjadi materi pokok dan bahan ajar.
 3. Dari aspek pelaksanaan KBM:
  • Pembelajaran di kelas hanya berdasarkan materi pada buku pegangan.
  • Pelaksanaan KBM masih konvensional dengan metode kurang bervariasi.
  • Penilaian dan pelaporan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik kurang cocok dengan mata pelajaran matematika.
  • Penilaian tidak sesuai KD atau indikator karena disusun tanpa kisi-kisi, dan mengambil soal-soal dari buku.
  • Sumber belajar masih terfokus pada buku pegangan belum melibatkan penggunaan ICT dan lingkungan.
  • Pelaksanaan KBM di kelas tidak sesuai dengan silabus.
  • Siswa kesulitan menggunakan alat peraga pembelajaran matematika, (jangka,kalkulator, busur, dll).
  • Tidak ada tenaga kompeten yang bisa membantu untuk memecahkan masalahdalam pelaksanaan KTSP.
·         Hanya terfokus pada sifat-sifat kognitif tingkat rendah.
·         Pembelajaran Cenderung berlangsung secara mekanistik.
·         Pembelajaran dimulai dengan menerangkan algoritma disertai beberapa contoh.
·         Siswa mengerjakan latihan sesuai dengan contoh.
·         Siswa hampir tidak pernah diberi kesempatan untuk memahami rasional dibalik algoritma.
·         Guru lebih memfokuskan siswa untuk mengingat “cara-cara”.
·         Pembelajaran matematika dikelas belum berjalan efektif
C.      Alternatif Solusi Untuk Mengatasi Permasalahan Dalam Pendidikan Matematika
Untuk memecahkan permasalahan pendidikan matematika tersebut diperlukan kompetensi atau keahlian yang baik seorang guru dalam pembelajaran. Secara lebih rinci untuk mengatasi permasalahan  tersebut adalah sebagai berikut.
1.         Dari aspek penyusunan dokuman
·         Kemampuan menyusun silabus merupakan kompetensi yang harus dimiliki guru. Oleh karena itu perlu dimaknai bahwa penyusunan silabus mata pelajaran adalah identik dengan penyusunan Rencana Pembelajaran yang telah diketahui secara meluas dikalangan guru.
·         Kepadatan materi dalam pembelajaran matematika, dapat diatasi dengan pemilihan materi esensial yang relevan dengan SK dan KD. Karena itu perlu pelatihan kepada guru-guru di tingkat satuan pendidikan mengenai penjabaran SK dan KD menjadi materi pelajaran.
2.         Dari aspek pelaksanaan KBM
·         Guru perlu menggunakan, media, dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi yang digunakan dalam pembelajaran.
·         Melatih cara berfikir untuk menyelesaikan soal dengan cara yang mudah.
·         Melatih nalar otak dalam matematika.
·         Mengembangkan aktifitas, kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan dengan pengembangan pemikiran divergen,orisinil,rasa ingin tahu serta rasa percaya diri.
·         Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah.
·         Menyampaikan informasi atau gagasan melalui pembicaraan lisan, catatan grafik peta dan diagram dalam menjelaskan gagasan.

Tokoh Matematikawan


1.      PYTHAGORAS

“Apabila bilangan mengatur alam semesta, Bilangan adalah kuasa yang diberikan kepada kita guna mendapatkan mahkota, untuk itu kita menguasai bilangan.
If “Number rules the universe, Number is merely our delegate to the throne, for we rule Number.”
Pythagoras
Pythagoras
(580 - 475 SM)
Matematikawan yang namanya terkenal karena teorema mengenai segitiga siku-siku ini memulai pengembaraannya setelah mendapat anjuran Thales, matematikawan dari Miletus. Pengembaraan Pythagoras untuk mengembangkan matematika mengantarkan ia pada para pendeta Zoroaster yang memilihara pengetahuan matematika Mesopotamia di bawah kerajaan Persia.
Seusai dari pengembaraannya, Pythagoras mendirikan perguruan yang mendalami agama dan matematika di Krotona, kota koloni Yunani. Salah satu ajaran dari perguruan ini adalah tidak membubuhkan nama sendiri pada setiap tulisan tetapi nama persaudaraan Pythagoras. Hasil yang paaling diingat dari perguruan ini adalah teorema Pythagoras yang menyatakan kuadrat sisi miring pada segitiga siku-siku merupakan penjumlahan dari kuadrat dua sisi lainnya
Masa kecil
Pythagoras lahir di pulau Samos, Yunani selatan sekitar 580 SM (Sebelum Masehi). Dia sering melakukan perjalanan ke Babylon, Mesir dan diperkirakan pernah sampai di India. Di Babylon, teristimewa, Pythagoras menjalin hubungan dengan ahli-ahli matematika. Setelah lama menjelajah pulau kecil, Pythagoras meninggalkan tanah kelahirannya dan pindah ke Crotona, Italia. Diperkirakan Pythagoras sudah melihat 7 keajaiban dunia (kuno), dimana salah satunya adalah kuil Hera yang terletak di kota kelahirannya. Sekarang, kuil Hera sudah runtuh dan hanya tersisa 1 pilar yang tidak jauh dari kota Pythagorian (namanya dipakai untuk mengenang putra terbaiknya). Menyeberangi selat dan beberapa mil ke utara adalah Turki, terdapat keajaiban lain yaitu: Ephesus.
Pythagoras adalah anak Mnesarchus, seorang pedagang yang berasal dari Tyre. Pada usia 18 tahun dia bertemu dengan Thales. Thales, seorang kakek tua, mengenalkan matematika kepada Pythagoras lewat muridnya yang bernama Anaximander, namun yang diakui oleh Pythagoras sebagai guru adalah Pherekydes.
Pythagoras meninggalkan Samos pada tahun 518 SM. Tidak lama kemudian dia membuka sekolah di Croton yang menerima murid tanpa membedakan jenis kelamin. Sekolah itu menjadi sangat terkenal bahkan Pythagoras akhirnya menikah dengan salah satu muridnya. Gambaran rinci tentang Pythagoras tidak terlalu jelas. Dikatakan setelah itu, dia pergi ke Delos pada tahun 513 SM untuk merawat penolong sekaligus gurunya, Pherekydes. Pythagoras menetap di sana sampai dia meninggal pada tahun 475 SM. Sepeninggalnya, sekolah Croton berjalan terseok-seok dan banyak konflik internal, tetapi dapat terus berjalan sampai 500 SM sebelum menjadi alat politik.
Bagaimana Pythagoras menciptakan kultus terhadap angka?
Angka adalah “dewa”
Matematika dan “mitos-mitos” palsu tentang angka tidak dapat dipisahkan. Setiap angka adalah simbol atau melambangkan sesuatu yang terkait dengan metafisik adalah hal lumrah di Cina. Pythagoras pun tidak luput dari “perangkap” mitos tentang angka. Dia mengajarkan bahwa: angka satu untuk alasan, angka dua untuk opini, angka tiga untuk potensi, angka empat untuk keadilan, angka lima untuk perkawinan, angka tujuh untuk rahasia agar selalu sehat, angka delapan adalah rahasia perkawinan. Angka genap adalah wanita dan angka ganjil/gasal adalah pria. “Berkatilah kami, angka dewa,” adalah kutipan dari para pengikut Pythagoras yang memberi perlakuan khusus terhadap angka empat,”yang menciptakan dewa-dewa dan manusia, O tetraktys suci yang mengandung akar dan sumber penciptaan yang berasal dari luar manusia.
Pemujaan angka seperti layaknya tukang sihir dengan bola kristalnya barangkali – di kemudian hari, mendasari para matematikawan setelah Pythagoras. Ucapan Plato “Tuhan memahami geometri” atau kutipan Galileo “Buku terbesar tentang alam ditulis dengan simbol-simbol matematika.” Apakah itu termasuk ilmu sihir atau matematika. Yang jelas matematika lebih sulit untuk dipahami.
Hubungan matematika dengan musik dekat sekali. Tidaklah mengherankan apabila Pythagoras juga mampu menjadi seorang musisi. Mitos bilangan Pythagoras terkandung lewat “keajabiban” pentagram. Bentuk segi-lima yang makin lama makin kecil sampai takterhingga.
Pythagoras sebagai pemusik
Pythagoras juga dikenal sebagai musisi berbakat, seorang pemain lira. Penemuan musik terkait dengan matematika diawali ketika Pythagoras bermain monokord, sebuah kotak dengan bentangan tali-tali di atas salah satu sisinya. Dengan menggerakkan jari naik dan turun pada garis-garis yang sengaja dibuat, Pythagoras mengenali bahwa suara yang dihasilkan dapat diperkirakan. Ketika bagian tengah ditekan, setiap bagian atas tali dan bawah tali menghasilkan nada sama: nada yang tepat 1 oktaf * lebih tinggi dibandingkan apabila monokord tidak ditekan. Dengan membagi monokord dengan nisbah 3/4 dan 2/5, ternyata setiap nisbah menghasilkan nada yang berbeda, merdu atau fals. Baginya, harmoni musik adalah aktivitas matematika. Harmoni dari monokord adalah harmoni matematika – dan harmoni alam semesta. Pythagoras menyimpulkan bahwa nisbah tidak hanya berlaku pada musik tetapi juga pada pelbagai jenis keindahan lain. Para pengikut Pythagoras menyimpulkan bahwa nisbah dan proporsi mengendalikan keindahan musik, kecantikan fisik dan keanggunan matematika.
Contoh: sebuah tali panjang yang menghasilkan nada C, kemudian 16/15 dari panjang tali C menghasilkan notasi B; 6/5 panjang tali C menghasilkan notasi A, 4/3 panjang tali C menghasilkan notasi G; 3/2 panjang tali C menghasilkan notasi F; 8/5 panjang tali C menghasilkan notasi E; 16/9 panjang tali C menghasilkan notasi D dan 2/1 panjang tali C menghasilkan notasi C rendah.
Penelitian tentang suara mencapai puncaknya pada abad 19 setelah John Fourier mampu membuktikan bahwa semua suara ,  instrumental maupun vokal dapat dijabarkan dengan matematika, yaitu jumlah fungsi-fungsi Sinus sederhana. Menurutnya, suara mempunyai 3 kategori – pitch, loudness dan quality. Penemuan Fourier ini memungkinkan ketiga kategori tersebut digambar dan dibedakan. Pitch terkait dengan frekuensi kurva, loudness terkait dengan amplitudu dan quality terkait dengan bentuk dari fungsi periodik. Lewat motto “Angka adalah dewa”, Pythagoras mampu menggalang sejumlah pengikut.

Para pengikut Pythagoras (Pythagorean)
Pythagoras barangkali dapat disebut sebagai pemikir new ages pada jamannya. Dia juga seorang orator ulung, intelektual terkenal sekaligus guru yang kharismatik. Semua itu membuat banyak orang ingin belajar darinya. Tidaklah mengherankan apabila tidak lama kemudian dia mempunyai banyak pengikut dan disusul dengan mendirikan sekolah.
Falsafah dasar yang paling penting bagi Pythagoras adalah: angka. Yunani mewarisi pemahaman tentang angka dari geometrik Mesir. Hasilnya, ahli matematika Yunani tidak dapat membedakan antara bentuk (shapes) dengan bilangan (numbers). Pada saat ini untuk membuktikan theorema matematika biasa digunakan gambar-gambar yang digambar dengan menggunakan sejenis penggaris yang terbuat dari logam atau batu dan kompas.
Nisbah-nisbah adalah kunci untuk memahami alam, Pythagorean dan matematikawan lebih modern menghabiskan banyak energi dengan menggali lebih dalam teori-teori mereka. Akhirnya mereka memilah proporsi ke dalam sepuluh kategori berbeda yang disebut dengan titik tengah harmonis (harmonic means). Salah satu dari titik tengah ini mengandung angka paling “cantik” di dunia: nisbah emas (golden ratio). Tidak ada yang istimewa dari nisbah emas ini, tetapi sesuatu yang terinspirasi oleh nisbah emas tampaknya merupakan obyek-obyek yang sangat indah. Bahkan sampai saat ini, artis dan arsitek secara intuitif mengetahui bahwa obyek-obyek yang mengandung nisbah emas nampak artistik. Dan nisbah ini mempengaruhi banyak pekerjaan pada bidang seni dan arsitektur. Parthenon, kuil Athena terbesar, dibangun dengan kaidah nisbah emas ada pada setiap aspek kontruksinya. Dalam pikiran Pythagorean, nisbah mengendalikan alam semesta dan berarti sahih bagi seluruh dunia Barat pula.
Cacat pada doktrin Pythagorean
Angka nol tidak mendapat tempat dalam kerangka kerja Pythagorean. Angka nol tidak ada atau tidak dikenal dalam kamus Yunani. Menggunakan angka nol dalam suatu nisbah tampaknya melanggar hukum alam. Suatu nisbah menjadi tidak ada artinya karena “campur tangan” angka nol. Angka nol dibagi suatu angka atau bilangan dapat menghancurkan logika. Nol membuat “lubang” pada kaidah alam semesta versi Pythagorean, untuk alasan inilah kehadiran angka nol tidak dapat ditolerir. Pythagorean juga tidak dapat memecahkan “problem” dari konsep matematika – bilangan irrasional, yang sebenarnya juga merupakan produk sampingan (by product) rumus: a² + b² = c². Konsep ini juga menyerang sudut pandang mereka, namun dengan semangat persaudaraan tetap dijaga sebagai sebuah rahasia. Rahasia ini harus tetap dijaga jangan sampai bocor atau kultus mereka hancur. Mereka tidak mengetahui bahwa bilangan irrasional adalah “bom waktu” bagi kerangka berpikir matematikawan Yunani.
Nisbah antara dua angka tidak lebih dari membandingkan dua garis dengan panjang berbeda. Anggapan dasar Pythagorean adalah segala sesuatu yang masuk akal dalam alam semesta berkaitan dengan kerapian (neatness), proporsi tanpa cacat atau rasional. Nisbah ditulis dalam bentuk a/b bilangan utuh, seperti: 1, 2 atau 17, dimana b tidak boleh sama dengan nol karena dengan itu akan menimbulkan bencana. Tidak perlu dijelaskan lagi, alam semesta tidak sesuai dengan kaidah tersebut. Banyak angka tidak dapat dinyatakan semudah itu ke dalam nisbah a/b. Kehadiran angka irrasional tidak dapat dihindari lagi adalah konsekuensi matematikawan Yunani.
Persegi panjang adalah bentuk paling sederhana dalam geometri, tetapi dibaliknya terkandung bilangan irrasional. Apabila anda membuat garis diagonal pada persegi panjang – muncul irrasional, dan kelak besarnya ditentukan oleh akar bilangan. Bilangan irrasional terjadi dan akan selalu terjadi pada semua bentuk geometri. Contoh lain, segi tiga siku-siku dengan panjang kedua sisi adalah satu, dapat dihitung panjang sisi lain – dengan rumus Pythagoras, yaitu: v2. Sangatlah sulit menyembunyikan hal ini bagi orang yang paham geometri dan nisbah.
Hippasus menyangkal
Rahasia ini akhirnya dibocorkan oleh seorang pengikut Pythagorean yang merasa bahwa dia harus mengungkapkan kebenaran. Hippasus adalah matematikawan yang menjadi murid sekaligus pengikut Pythagoras. Hippasus berasal dari Metapontan. Pengungkapan rahasia membuat dia dijatuhi hukuman mati. Cerita tentang bagaimana meninggalnya Hipassus ada berbagai versi. Beberapa mengatakan bahwa Hippasus ditenggelamkan di laut, sebagai konsekuensi menghancurkan teori indah dengan fakta-fakta menyesatkan. Sumber lain menyebutkan bahwa para pengikut Pythagoras mengubur dia hidup-hidup. Lainnya menyebutkan bahwa Hippasus, dibuang atau diasingkan dalam ruangan tertutup tanpa pernah bertemu orang lagi.
Tanpa usaha mengklarifikasikan mana yang benar, namun yang jelas pengungkapan oleh Hippasus ini mengoncangkan fondasi-fondasi doktrin Pythagoras. Dalam hal ini Pythagorean menanggap bahwa bilangan irrasional hanya sebagai suatu perkecualian. Mereka tidak dapat membuktikan bahwa bilangan irrasional mencemari pandangan mereka tentang alam semesta.
Meninggalnya Pythagoras
Para pengikut Pythagoras menyatakan bahwa guru mereka meninggal dengan cara yang unik. Beberapa dari mereka menyatakan Pythagoras mogok makan, sebagian lagi menyatakan bahwa dia mengurung dan berdiam diri. Cerita lain menyatakan bahwa konon rumahnya dibakar oleh para musuhnya (mereka yang merasa tersingkirkan oleh kehadiran Pythagoras di tempat itu). Semua pengikutnya ke luar dari rumah terbakar dan lagi ke segala penjuru untuk menyelamatkan diri. Massa yang membakar rumah itu kemudian membantai para pengikutnya (pythagorean) satu per satu. Persaudaraan sudah dihancurkan. Pythagoras sendiri berusaha melarikan diri tetapi tertangkap dan dipukuli. Dia disuruh berlari di suatu ladang, namun mengatakan bahwa dia lebih baik mati. Kemudian diambil keputusan bersama dan diputuskan: Pythagoras dihukum pancung di muka umum.
Meskipun persaudaraan sudah bubar dan pemimpinnya terbunuh, esensi ajaran Pythagoras terus bertahan sampai sekarang. Falsafah Barat banyak dipengaruhi oleh pemikiran Pythagoras – seperti halnya doktrin Aristoteles, ternyata mampu bertahan hampir 2 milenium. Angka nol dan bilangan irrasional bertentangan dengan doktrin tersebut, tetapi memberi landasan bagi para matematikawan berikutnya agar memperhatikan angka nol dan bilangan irrasional.
*) Oktaf artinya 8 yaitu: nada dari 1(do) sampai 1 (do tinggi) atau dari C sampai C lagi
Sumbangsih
Penemuan Pythagoras dalam bidang musik dan matematika tetap hidup sampai saat ini. Theorema Pythagoras tetap diajarkan di sekolah-sekolah dan digunakan untuk menghitung jarak suatu sisi segitiga. Sebelum Pythagoras belum ada pembuktian atas asumsi-asumsi. Pythagoras adalah orang pertama yang mencetuskan bahwa aksioma-aksioma, postulat-postulat perlu dijabarkan terlebih dahulu dalam mengembangkan geometri.
Manfaat ini, kelak, membuat matematika tetap dapat digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan perhitungan terhadap pengamatan terhadap fenomena-fenomena alam, setelah melalui pengembangan dan penyempurnaan oleh para matematikawan setelah Pythagoras. Theorema Pythagoras mendasari adanya theorema Fermat (tahun 1620): xn + yn = zn yang baru dapat dibuktikan oleh Sir Andrew Wiles pada tahun 1994.
( Sumber : wikipedia - http://www.mate-mati-kaku.com )

Kamis, 22 Desember 2011

foto dibawah ini merupakan hasil editing menggunakan adobe photoshop.

Foto 1 : original foto
Foto 2 : hasil editing digital make up

hexamino.flv

Hexamino adalah suatu media pembelajaran matematika yang dirancang untuk membuktikan hukum kekekalan luas berdasarkan luas pada bentuk pertama. Alat tersebut lebih cenderung kepada alat permainan matematika. Hexamino yang merupakan bangun datar yang terbentuk dari enam satuan persegi dapat dibentuk menjadi bangun datar yang lain. Pada akhirnya siswa bisa menemukan rumus luas dari bangun datar yang baru berdasarkan rumus luas bangun datar pada bentuk awal. Hexamino  yang kami gunakan membentuk daerah jajar genjang yang terdiri dari 35 buah hexamino.
cara penggunaan alat peraga hexamino ini 
bisa dilihat videonya dibawah ini :  

Rabu, 21 Desember 2011

Video Alat Peraga Hexamino

Video Alat Peraga Hexamino ini bisa di download di
http://www.youtube.com/watch?v=HvfbYy5Qo44

Dunia Pendidikan harus bersih dari KKN

SUKABUMI, (PRLM).- Dunia pendidikan di Kab. Sukabumi harus dibersihkan dari segala bentuk penyelewengan serta korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), kata pengamat pendidikan AA Brata Soedirdja.
"KKN harus dihapuskan dari dunia pendidikan," kata Brata yang juga praktisi hukum, di Sukabumi, Selasa (25/8).
Sistem pendidikan di Sukabumi, lanjut dia, harus segera dibenahi karena masih banyak penyelewengan dan KKN di dalamnya.
Ketua LSM Masyarakat Peduli Hukum dan HAM (MPH-HAM) itu menjelaskan, dunia pendidikan di Sukabumi akan sulit ditingkatkan mutunya selama masih ada KKN yang jelas-jelas akan merugikan orang lain.
Brata mengatakan, pihaknya banyak menemukan kasus kolusi dan suap di dunia pendidikan di Sukabumi, diantaranya pada saat penerimaan siswa dan mahasiswa baru.
Dalam proses penerimaan siswa baru tersebut, pihaknya menilai tidak ada transparansi yang dilakukan oleh pihak sekolah maupun pihak sekolah tinggi setingkat universitas.
"Sekolah tertutup dan banyak dipengaruhi oleh orang-orang yang mempunyai jabatan," katanya.
Untuk itu pihaknya mengimbau kepada seluruh internal pendidikan untuk terus meningkatkan pendidikan dengan tidak melakukan penyelewengan dan KKN dalam setiap kegiatan pendidikan.
Pemerintah saat ini sudah memberikan anggaran pendidikan yang cukup besar, sehingga tidak perlu ada lagi orang yang tidak bisa sekolah karena kekurangan biaya.



Sumber : Pikiran Rakyat, Selasa 25 Agustus 2009

Hubungi Saya

bila ingin menghubungi saya bisa lewat

e-mail : rickykamaluddin@yahoo.com
            rickykamaluddin@gmail.com
facebook : ricky kamaluddin

siapa saya

saya adalah ...................

orang yang sedang belajar untuk menuangkan gagasanya di blog ini yang berkaitan dengan matematika. walaupun setelah saya coba memulainya ternyata tidak semudah membalikan telapak tangan, membutuhkan banyak pengetahuan yang harus saya miliki. akan tetapi saya akan terus berjuang untuk selalu menulis.

langsung saja nama saya Ricky Kamaluddin dilahirkan di bandung pada tanggal 16 januari 1991. tinggal di daerah bandung selatan
riwayat pendidikan :

1997-2003 SD Negeri Kota Baru
2003-2005 SMP Negeri 10 Bandunng
2005-2008 SMA Negeri 21 Bandung
saat ini saya sedang  kuliah di jurusan pendidikan matematika universitas pendidikan indonesia, insyaallah menjadi sarjana pendidikan  pada tahun 2012.

Jumat, 16 Desember 2011

Bahan Ajar Materi Kubus Kelas 8

Bahan ajar ini berbentuk power point.
Untuk mendapatkan Bahan Ajarnya

download disini

Hasil Editing Shepia Tone


Hasil Editing Linghting Effect

Original Foto Jica

Foto 1 : Original Foto Jica
Foto 2 : Hasil Editing  Lighting Effect
Foto 3 : Hasil Editing Effect Sephia Tone



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons